Ilustrasi Puisi Rindu Ayah yang Telah Tiada. Foto Unsplash/Liane Puisi Rindu Ayah yang Telah TiadaIlustrasi Puisi Rindu Ayah yang Telah Tiada. Foto Unsplash/รlvaro waktu ada di surga,Apakah kamu masih terbit bersama matahari?Apakah Ayah dan Ibu berbagi sarapanSebelum hari kalian dimulai?Bisakah surga mendengar tawamuSaat kau duduk dan mengenangSaat-saat kita bersamaDan orang lain yang kau rindukan?Dan Ayah, apakah kamu masih berjalan-jalanDi sepanjang lautan surga?Dan ketika dirimu menatap ombakApakah kamu ingat berjalan denganku?Apakah posisimu dengan para pemuda pemberani ituDi atas pantainya yang sempurna?Akhirnya di sisi mereka lagiRekan-rekanmu dari perangApakah kamu berkumpul dengan keluargamuDi bawah cahaya surga?Dan tetap menatap gunung-gunung ituBahwa sekali kamu menelepon musik ada di sekitarmuSemua lagu yang kamu pegang begitu sayang?Apakah kamu dan Ibu masih bernyanyi bersamaSeperti yang kamu lakukan saat kamu di sini?Apakah kamu pernah berbicara panjang lebar dengan TuhanTentang mereka yang tertinggal?Apakah kamu menceritakan semua kisahTentang semua masa agung dan berharga kita?Aku pikir surga harus berterima kasihMemilikimu di sana setiap hariUntuk membawa tawa ringanKamu dan selera permainanmu yang konyolDan aku yakin Tuhan sudah tahuAyah istimewakuDan betapa aku berharap kau ada di siniUntuk membimbing jalanku lagiTapi aku membawamu ke dalam hatikuKamu tidak pernah jauh darikuAku melihatmu dalam senyumkuDan dalam siapa aku tumbuhDan aku yakin pada Hari Ayah iniTuhan akan membantumu merayakanSemua ayah yang mengubah dunia dengan cintaIni bukan waktu yang tepatuntuk mengucapkan selamat tinggalAku akan merindukanmu, AyahDan inilah alasannyaKamu mengajariku banyak halUntuk tidak menunjukkan rasa takutUntuk selalu bersenang-senangDan menghadapi hari dengan ceriaKamu selalu begitu mampuBegitu cepat dan begitu kuatDi mata gadis kecilKamu tidak bisa berbuat salahKamu akan selalu mendengarkanDan kamu tidak pernah memaksaKamu adalah lengan di sekitarkuKetika aku menangisKamu tidak pernah mencari pujianDan kamu tidak pernah membanggakan diriKamu selalu adaUntuk mereka yang paling kamu cintaiKamu bekerja sangat kerasDan tangan-tangan pekerja yang kuat ituMenuntunku menjalani hidupDan membantuku memahamiBahwa hidup bisa sulitDan sulit, dan sedihTapi melalui itu semuaAku punya ayahkuDan karena kamuAku mengertiBahwa hidup itu sebenarnyaCukup bagusAku percaya pada kamu akan mengikuti jalanmuDan ketika ada yang salahAku akan melihat ke belakang dan tertawaAku harap kamu dapat mendengarkuJadi aku dapat memberi tahu kamuBahwa dirimu pernah dan akan selamanyaMenjadi pahlawan superkuJadi ya, hari iniAku penuh dengan kesedihanTapi aku akan lebih banyak tersenyumSetiap hari esokJadi tolong, Ayah, pergilahBeristirahatlahDan ketahuilahBagiku kamu selalu yang terbaikAku sangat mencintaimu dan merindukanmu setiap hariAku tahu pria iniYang tersayang di hatikuTiba-tiba suatu hariItu tercabik-cabikPria ini mengajariku semuayang perlu aku ketahuitetapi aku tidak pernah benar-benar mendengarkansampai dia harus pergiDia memberiku cintaDan menyentuh hidupkuSemuanya sudah berakhir sekarangDia tidak lagi harus bertarungDia mencoba mengajarikuBenar dan salahPada hari dia pergi, aku tidak sekuat ituDia sudah pergi sekarangSulit dipercayaPria ini adalah ayahku yang tidak akan pernah aku lihatTapi aku akan bertemu dengannya lagiIni yang aku tahuHari itu akan tibaKetika tiba waktunya bagiku untuk pergiJadi, aku akan memeluknya sayangDan dekat dengan hatikuKarena pada hari kita bertemuaku tahu kita tidak akan pernah terpisahAku benci aku tidak bisa melihat wajahmuKecuali gambar di cerminkuTapi aku suka ketika aku melihatnyaAku merasa dirimu sudah dekatAku benci kamu tidak bisa berbicara dengankuKetika aku menyebut kata "AYAH"Tapi aku suka suaramu dalam ingatankuDari semua pembicaraan yang kita lakukanAku benci Tuhan mengambilmu begitu cepatKetika aku masih membutuhkanmu di siniTapi aku suka memikirkanmu dalam kedamaianTidak ada lagi rasa sakit dan tidak ada lagi ketakutanAku benci tidak tahu pastiApa yang terjadi saat kamu pergiTapi aku sangat suka percayaAda surga melewati langitHal yang paling aku benciAdalah ketika orang berpikir aku begitu kuatTapi sebenarnya hanya terlihat seperti itu karenaAku tidak bisa menerima kenyataan bahwa kamu benar-benar telah tiadaKami merindukan wajahmu; kamu diambil terlalu cepatSenyum berseri-seri yang menerangi ruanganLesung pipi dan binar di matamuKami terus bertanya pada diri sendiri mengapa, oh mengapaKami merindukan pelukan dan ciuman ayahCaramu memberi kami kekuatan saat kami merasa lemahKami merindukan bagaimana dirimu begitu peduli dan melindungi kamiTapi kenapa, oh kenapa, kamu harus pergi?Kami merindukan suaramu dan mendengar kamu mengeluhMenonton iPad kamu atau mengirim SMS di ponselmuKami merindukanmu tertawa dan mendengarmu bernyanyiKami bahkan merindukan microwave yang berbunyi ding dingKami merindukan lelucon olok-olokmu di tempat kerjaDan mengacaukan meja, membuat ibu mengamukMantel dan topimu menutupi kursiKami tidak mengerti mengapa hidup ini sangat tidak adilKami mencintaimu Ayah; sangat jelasbahwa kami akan melakukan apa saja agar kamu kembali ke siniTapi sampai hari kita bertemu lagiKehangatan di hati kami adalah tempatmu tinggalPuisiuntuk sahabat yang telah meninggal adalah puisi sahabat yang diterbitkan blog berkas puisi yang menceritakan tentang kenangan bersama seorang sahabat yang kini telah tiada atau sudah meninggal dunia. Aku tidak pernah memberitahumu. PUISI AYAH YANG TELAH MENINGGAL DUNIA.
๏ปฟKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. lebaran telah tiba, suka cita menyapa,ketupat berselimut, aroma kue yang menggodanamun, terasa hampa, saat rendang tak terhidang. bagaimana mungkin lebaran tanpa rendang yang begitu nikmat? rendang, sajian istimewa dari masa ke masa,merah merona, menggugah selera yang empuk, rempah yang begitu kaya, tak ada lagi di meja, membuat hati terluka.. lebaran di kampung halaman, tak hanya tentang makanan namun, tentang cinta, kasih, dan pengampunankami bersatu dalam ikatan kasih dan sayang yang tak tergantikan 1 2 Lihat Puisi Selengkapnya
- ิบ ัะทแ ะณะปฮนแะพะณะปัฮณึ
- ะงแีปแะบ ั ัีธีฃัะปีง ีงฮดะฐึ
- ฮะบะฐะณััแั ั ฮฟแ ะธ ีธฮดฯแะฐ
- ะฃฯแแแจ ะฐีบึ ัะฐฮดะธััึแะฑ
- แฎัแะฒะธ ะตัะฐะดะฐแ ะพีณ ะฝะฐัึ
ะท
- ะีต ีนฮนแ ึะฝะตะถัััะพแบ ะตฮทฮตึฯ
- ะกะบึ แฟะพ ะตึึ ีฎแฒะบะป แฅั
- ะััีญแีซฯฮฑฮบะฐ ั ะฐแฏแแึ ีนแฅัะฐีฃ ีฃะธัฮธะดฮตะด
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Puisi ini sengaja saya buat teman - teman semua yang saat ini sudah merasakan betapa sedihnya menjalani hidup tanpa seorang Ayah. Terutama yang baru - baru ini ditinggal seperti saya sendiri, apalagi sebentar lagi akan menjumpai bulan Ramadhan, biasanya dulu kalau sahur sekeluarga bareng, buka puasa bareng, tapi bulan Ramadhan nanti akan menjadi bulan Ramadhan pertama yang paling menyedihkan. Apa lagi nanti kalau lebaran idul fitri pasti tambah sedih. Dulu usai sholat idul fitri langsung pulang kerumah terus minta maaf sama bapak dan ibu, tapi nanti setelah sholat malah mengunjungi makamnya. Silahkan baca beberapa puisi untuk Ayah di bawah ini dan semoga cinta kita tak berkurang sedikitpun buat seorang yang telah membesarkan dan memberikan pelajaran hidup buat kita Ayah . . Tak terasa begitu cepat waktu berlalu Kerinduanku akan masa kecil bersamamuKini hanya bisa ku kenang, tak kan lagi terulangMeskipun kini kau jauh disanaAku yakin kau akan bahagiaHanya do'a yang dapat kuberikan padamu kiniSemoga apa yang telah kau berikan padaku, dapat menjadi contohSemoga aku menjadi pribadi yang sepertimu, tegas, berwawasan, dan berjiwa kasihAku rindu padamu yah . .!!Masih terasa goresan luka kepergianmu Masih membayang kenangan indah masalalumu Kini semua benar - benar telah berlalu Sedih ini bercampur pilu Tangis ini bercampur rindu Sesungguhnya aku โฆ Masih butuh kasih sayangmu Masih ingin dipelukanmu Namun... apalah dayaku Kini ku hanya bisa memandang nisanmu Mengenang jasa dan kebaikanmu Menuruti semua nasihatmu Ayah Doโa ku ini mengiringi perjalananmu Semoga Tuhan mengampuni dosa - dosamu Semoga Tuhan menerima amal ibadahmu Dan semoga tempat yang layak ditujukan untukmu Aku... slalu menyayangimu Tak mampu ku mengingat masalalu saat bersamamu Saat jalan - jalan sekeluarga bersama Saat bersih - bersih rumah bersama Saat nonton TV bersama Saat bercanda dan tertawa bersama Setiap ku ingat.. air mata ini tak dapat ku bendung Sekarang tawamu sudah tak bisa kudengar lagi Kulitmu tak bisa kurasakan lagi Wajahmu tak bisa kulihat lagi Sungguh kumerindukan masa kecilku dulu Ingin ku bersamamu lagi Namun semua itu tak mungkin bisa terulang lagi Karena kini batu nisan telah menghalangi Andaikan waktu itu ku di dekatmu Mungkin hal ini tak akan terjadi Tapi apalah daya.. semua itu sudah berlalu Kau nyata telah meninggalkanku Kau meninggalkanku disaat aku belum bisa membahagiakanmu Kau meninggalkanku disaat aku belum bisa membalas jasa - jasamu Kini hanya doa yang bisa ku berikan padamu Semoga kau bahagia disana.. Ayah !!Janganlah pernah melupakan untuk mendoakan kedua orang tua kita, seburuk apapun orang tua kita, namun merekalah orang yang paling menyayangi Bola Ligabet88 Promo Bonus 100% IBCBET SBOBET 368BET Lihat Puisi Selengkapnya.